24 Aug 2014 14:05
Sajak Perkawinan
Baiklah pesta kita siapkan secara sederhana dan ala kadarnya.
Di sini hanya ada kita bertiga: kau, aku dan Tuhan.
Selebihnya cuma kenangan.
Hidangan telah tersedia, dan kita boleh segera menikmatinya: segelas sepi, sepiring kesangsian.
Selebihnya mungkin bernama harapan.
Semoga ini jadi perpisahan yang baik bagi masa lalu yang tak ingin kita ungkit-ungkit lagi.
Maka berbisiklah selamat tinggal dengan sebisa rela.
Setelah semua disingkirkan, kita tinggal melangkah.
Melangkah begitu saja.
Karena itu yang paling mendesak untuk dilakukan, sebelum kita bertanya akan ke mana.
Selebihnya tinggal keteguhan.
Di sini hanya ada kita bertiga: kau, aku dan Tuhan.
Selebihnya cuma kenangan.
Hidangan telah tersedia, dan kita boleh segera menikmatinya: segelas sepi, sepiring kesangsian.
Selebihnya mungkin bernama harapan.
Semoga ini jadi perpisahan yang baik bagi masa lalu yang tak ingin kita ungkit-ungkit lagi.
Maka berbisiklah selamat tinggal dengan sebisa rela.
Setelah semua disingkirkan, kita tinggal melangkah.
Melangkah begitu saja.
Karena itu yang paling mendesak untuk dilakukan, sebelum kita bertanya akan ke mana.
Selebihnya tinggal keteguhan.
media options
comments
There are no comments yet, be the first one to leave a comment!
leave a comment »
tags
No tags yet